1.
NASIONALISME
Otto Bauer |
Hans Kohn |
Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph
Ernest Renan, Otto Bouer, Hans Kohn, dan Louis Sneyder.
Ernest Renant menyatakan bahwa nasionalisme
ada ketika muncul keinginan untuk bersatu.
Menurut Otto Bouer, nasionalisme muncul
karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang
sama.
Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme
adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu yang
diserahkan kepada bangsa dan negaranya.
Sedangkan menurut Loius Sneyder berpendapat
bahwa nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi,
sosial, dan intelektual.
2.
LIBERALISME
Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan paham liberalisme, yaitu:
Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan paham liberalisme, yaitu:
John Locke meyatakan
pendapatnya mengenai liberalisme, “negara terbentuk dari perjanjiann sosial
antara individu dengan yang hidup bebas dengan penguasa”
Montesquieu yang
menyatakan pendapatnya dalam bukunya spirit the law, terdapat pemisahan
kekuasaan dalam pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Tujuannya agar terdapat pengawasan antar lembaga agar tidak terjadi
penyalahgunaan wewenang.
Adam Smith, ekonom dari
Inggris, dalam bukunya Wealth of Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa
kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap
individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.
3.
SOSIALISME
Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas liberalisme abad ke-19. Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh Karl Marx disebut kaum “borjuis”. Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah. Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal dengan istilah gerakan sosialisme. Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.
Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas liberalisme abad ke-19. Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh Karl Marx disebut kaum “borjuis”. Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah. Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal dengan istilah gerakan sosialisme. Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.
Robert Owen |
Selain Karl Marx, muncul nama Robert
Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation
of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme
utopis. Kontribusi utama Owen ke pikiran kaum sosialis adalah pandangan
yang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan manusia
itu mempunyai kemauan bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala
bentuk masyarakat yg mereka inginkan.
Saint Simon, seorang
bangsawan dan tokoh sosialis yang menginginkan agar golongan pekerja dapat
mengikuti yang terjadi dalam perkembangan masyarakat, terutama perkembangan
ilmu pengetahuan dan industri. Bagi Saint Simon, golongan pekerja memiliki
peranan yang besar dalam memajukan pembangunan bangsa, khususnya kemajuan
bidang ekonomi. Adapun kaum bangsawan yang feodal hanya dianggap sebagai
parasit yang menghambat perkembangan masyarakat. Dengan demikian, yang berhak
untuk mengendalikan kepemimpinan negara bukanlah kelas atas (raja atau
bangsawan), tetapi golongan pekerja.
4.
KOMUNISME
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
Karl Marx |
yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848
teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas
(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi
salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.Joseph Stalin |
Paham ini kemudian dikembangkan oleh Lenin,
pemimpin Uni Soviet. Dengan demikian, terkadang komunisme disebut juga
ajaran Marxisme atau Leninisme. Marxisme adalah ajaran yang sangat
menjiwai gerakan-gerakan sosialis-komunis dengan filsafat yang materialistis
(historis materialisme) dan dialektis materialisme serta perjuangan kelas.
Death solves all problems - no man, no
problem -Joseph Stalin, tampil
sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Ketika Lenin meninggal
dunia tanggal 21 Januari 1924, Stalin tampil sebagai pemimpin Uni Soviet yang
baru. Ia memperlakukan saingannya secara kejam dan tidak manusiawi, terutama
pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang memakan banyak korban
jiwa.
5.
PAN ISLAMISME
Penyeru awal gerakan
pan-Islamisme adalah Sultan Abdul Hamid II yang menguasai Kesultanan
Usmani pada 1876 hingga 1909. Ia berusaha mempersatukan Islam di bawah panji
Usmani, namun setelah Usmani runtuh, pan-Islamisme pun redup.
Pan Islamisme didengungkan
kembali setelah kaum muslim terpecah-belah pada akhir abad ke-19 dan ketika itu
sebagian besar negeri muslim berada dalam cengkeraman
kolonialisme-imperialisme. Menurut salah seorang penganjurnya, Jamaluddin
al-Afgani (1838-1897), keadaan kaum muslim yang tercerai-berai itu merupakan
salah satu kelemahan kaum muslim. Berkat peran Jamaluddin al-Afgani
dalam kehidupan politik dan keagamaan di banyak wilayah Islam (Turki, Mesir,
India, Iran, dan Asia Tengah), pan-Islamisme benar-benar menemukan
personifikasi (model atau perumpamaan) dan juru bicara yang kuat. Afgani
menyadari bahwa umat muslim secara keseluruhan tengah terancam oleh
kolonialisme. Maka dari itu persatuan yang kuat harus digalakkan di
kalangan umat. Gagasan pan-Islamisme juga muncul di Mesir melalui organisasi
Ikhwanul Muslimin yang dibentuk oleh Hasan al Banna (1906-1949).
Gagasan ini lewat Ikhwanul Muslim meluas hingga ke Suriah, Yordania, Palestina,
dan negara-negara Timur-Tengah lainnya. Di Mesir sendiri, gagasan ini ditentang
keras ketika Presiden Gamal Abdel Nasser mengembangkan pan-Arabisme dan
kemudian sosialisme Arab.