Kuperhatikan guratan wajahnya. 'Kamu kenapa?', ia membisu. Duh, aku yakin, pasti dia merindukan orang itu lagi. 'Sudahlah, orang kaya dia gak pantes kamu kangenin', kali ini alisnya naik. 'Ah, kamu sih gak ngerasain', begitu jawabnya sambil menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Hah, tidak lelah kah ia memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkannya? Tidak lelah kah ia menaruh rasa rindunya pada orang yang tidak rindu padanya? Tidak lelah kah ia bersedih sementara yang difikirkan malah berbahagia? Tanpanya.
Hah, basi.
0 komentar:
Posting Komentar