"Kok namanya orang Indonesia, Jawa Jawa gitu?"
"Wah.. dia berkhianat!"
"Mungkin dia keturunan Belanda"
"Atau mungkin dia kewarganegaraan Belanda"
"Dibayar gede kali sama Belanda"
Kenapa? Kenapa? KENAPA?
Abdulkadir Wijoyoatmojo adalah seorang berpangkat Kolonel KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda), yang mana KNIL itu sendiri melayani pemerintahan Belanda namun beberapa dari anggotanya dari Indonesia. Abdulkadir Wijoyoatmojo termasuk yang memiliki pangkat tinggi yaitu kolonel karena hubungannya yang dekat dengan Belanda. Beliau dipercaya menjadi ketua delegasi Belanda dalam Perjanjian Renville yang diselenggarakan dan kemudian ditandatangani di Tanjung Priok, 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Kedekatannya dikarenakan beliau menjadi sekretaris kedutaan besar Belanda di Jeddah sejak tahun 1916. Abdulkadir Wijoyoatmojo juga menjabat sebagai kepala NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Begitulah asal-usul Abdulkadir Wijoyoatmojo menjadi ketua delegasi Belanda dan menandatangani perjanjian renville atas nama Belanda.
![]() |
Abdulkadir Wijoyoatmojo dan negosiator Belanda (Vredenburch) di atas kapal USS Renville |
http://www.gahetna.nl/collectie/afbeeldingen/fotocollectie/zoeken/start/10/weergave/detail/tstart/0/q/zoekterm/batavia/q/commentaar/1/f/Vervaardiger/Aneta
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdulkadir_Widjojoatmodjo
https://id.wikipedia.org/wiki/Koninklijk_Nederlands-Indische_Leger
Lalu, bagaimana dengan Sultan Hamid II?
Jreng~
Beliau lah yang tidak lain dan tidak bukan tokoh hebat yang merupakan pencetus burung garuda sebagai lambang negara Republik Indonesia. Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak ini memiliki nama lahir Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Siapa sangka, beliau memiliki darah Arab dan Indonesia dan kemudian menikah dengan wanita asli Belanda. Pendidikannya di Belanda, tamat hingga beliau mendapatkan pangkat letnan pada KNIL. Sultan Hamid II menyumbangkan idenya dalam mengganti pita merah putih yang pada awalnya dicengkram oleh burung garuda, menjadi pita putih yang kita biasa lihat sampai sekarang. Alasan beliau adalah "Bhineka Tunggal Ika". Namun, hubungan setelah adanya dialog intensif antara Sultan Hamid II, Bung Hatta dan Bung Karno tidak berjalan lama. Hal itu dikarenakan Sultan Hamid II bergabung dalam Pembantaian Westerling untuk kudeta anti-republik di Bandung dan Jakarta.
Karena beliau lah yang merupakan ketua delegasi BFO, sebuah organisasi kerjasama dari pemimpin negara-negara federal yang terbentuk pasca perjanjian Linggarjati dan Renville.
Mengapa beliau yang menjadi ketua BFO dalam KMB di Den Haag? Sultan Hamid II merupakan keturunan dari kesultanan Pontianak sekaligus kepala negara Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB). Setahun setelah Konfrensi Inter-Indonesia yang berhasil menemukan kesamaan kata antara BFO dan NRI (Negara Republik Indonesia), dilaksanakanlah Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Dalam pertemuan itu, Sultan Hamid II menjadi pemimpin delegasi BFO. Sementara delegasi Indonesia (NRI) dipimpin oleh Mohammad Hatta, dan delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseven.
![]() |
Sultan Hamid II memiliki pangkat Letnan dalam KNIL |
https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hamid_II
http://mymrcuriosity.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
0 komentar:
Posting Komentar