You are awesome.

Selasa, 02 September 2014

Aki The Explorer

     Kampung saya di Kabupaten Subang, tepatnya di Kampung Pengkolan. Pengkolan hanya kampung kecil, tapi didominasi oleh persawahan. Sawahnya luas membentang, padinya tumbuh subur karena irigasi yang teratur. Di sana, tempat ayah saya dilahirkan 42 tahun yang lalu. Kampung itu adalah tempat saya bolak-balik pulang kampung, alias mudik. Kampung itulah tempat kakek saya tinggal, kakek yang biasa saya panggil dengan panggilan "aki". Aki adalah panggilan kakek dalam bahasa Sunda. Usia aki sudah lewat dari 80 tahun, mungkin sekitar 83 atau 84 tahun. Tubuhnya masih kuat berjalan, meski kurus yang menampakkan urat-uratnya. Tapi aki masih suka bersawah. Bangun pagi lalu pergi membawa botol penyemprot berisi air ke sawah. Terkadang mengajak, "siapa yang mau ikut ke sawah?". Saya, cucu keempatnya, dan kedua adik saya bersemangat untuk ikut aki ke sawah.
     Aki suka bercerita, walaupun tidak terlalu sering, saya juga senang mendengar cerita beliau. Beliau lebih sering bercerita dongeng, apalagi saat saya masih duduk di bangku SD. Dongeng Bosetek, Kabayan, dongeng lainnya saya tidak tahu apa judulnya. Aki bisa dibilang seorang traveler saat masih muda. Beliau tahu betul kondisi Jakarta sebelum padat seperti sekarang. Beliau juga tahu Bekasi, kota tempat saya tinggal sekarang. Bahkan, kira-kira lima tahun yang lalu, saya pernah ikut beliau ke Bintaro menggunakan transportasi angkutan umum. Sepanjang jalan, mata beliau naik, mengingat-ingat jalan dan tempat. Sepatah dua patah kata keluar dari mulutnya, bercerita yang intinya, "dulu Jakarta tidak seramai ini". Aki yang memimpin perjalanan sampai akhirnya tiba di depan sebuah rumah. Rumah itu tidak terlalu besar, tidak juga kecil. Saat pemilik rumah tersebut keluar, ia benar-benar menyambut kedatangan kami. "Ahmad anaknya udah tiga, yaa?", begitu kata yang saya ingat, pertanyaan itu ditanyakan pada ayah saya. Lantas saya bertanya pada ibu saya, "Mah, itu siapa?". Tapi ternyata, ibu saya pun tidak tahu siapa pemilik rumah ini. "Mungkin saudaranya Bapak", begitu jawab Ibu. Karena penasaran, saya kembali bertanya pada ayah saya, kemudian beliau menjawab bahwa orang tersebut adalah sepupunya. Sebulan yang lalu, saya dan keluarga saya berekreasi ke daerah Cikarang. Di tengah perjalanan, ayah saya berhenti di depan sebuah rumah. "Itu rumah kenalannya aki", begitu katanya. Saya jadi bisa menyimpulkan, mungkin aki tahu daerah Kota Jakarta dan Bekasi karena memiliki kenalan yang banyak. 
     Saya punya hobi mendaki gunung, bersama teman-teman dan seorang guru di SMP saya dulu. Beberapa bulan sebelum mendaki, aki menceritakan pengalamannya yang juga mendaki gunung bertahun-tahun yang lalu. Ya, mungkin saya dapat hobi itu dari hasil "ketularan". 

TO BE CONTINUED

------- Satu hal lagi yang membuat saya tercengang, saat saudara sepupu saya akan menikah dan mengadakan resepsi, aki meminta saudara saya mengirimkan undangan ke nama dan alamat yang beliau sebutkan. Saat saya tanya, beliau menjawab, "itu temen aki, kenalan aki, ada juga saudara jauh." Maka pelajaran yang bisa saya ambil adalah, "Carilah teman sebanyak-banyaknya dan berkelilinglah keluar dari daerah asalmu selama masih sanggup." 

Tugas Sejarah, BAB Penelitian Sejarah, Pak Ipik Ernaka, Family History, Aisyah Nuraeni, Aki The Explorer.

1 komentar: