You are awesome.

Selasa, 24 Februari 2015

Huh.. Mengeluh? Aku?

Huh. Mau mengeluh. Apa lagi sih yang salah? Kenapa harus aku lagi? Hilang terus tugas ekonomi. ITU KAN SEBAGAI TIKET ULANGAN HARIAN! Kata beberapa teman, sudah saatnya aku curiga, sudah saatnya aku suudzon! Parah sih, tapi mungkin benar juga. "Coba deh akhir akhir ini siapa yang keliatan sebel sama lo?", "yaa mana gue tauuu-_-". Ah tega banget sih yang ngambil. UH 1, buat mind mapping. Oh no, plis banget, udah dibuat sampai larut malam, setengah satu. Keesokkan harinya hilang begitu aja-_- Ah, mind mapping ku tercinta, yang warna-warni penuh cinta buatnya. Hilang? Misterius. UH 2, buat rangkuman 1 Bab yang seabrek itu. Kertas double polio, ihhh aku ingat kok, gak kubawa kemana-mana. Lagi gambar kurva permintaan uang-_- Kutinggal sebentar, hilang lagi! Sehorror itukah kamarku? BETE. Jelas, akhirnya aku nangis. GA KUAT. Iyalah, tinggal 4 subbab lagi kucentang list to do ku itu. Kucentang tulisan "alhamdulillah selesai" dengan kotak kosong di akhirnya. SEBEL. Kenapa harus punya ku lagi yang diambil? Lagi-lagi itu sudah kubuat rapi, warna-warni tinta pulpen yang kupakai. SENGAJA, BIAR GAMPANG HAFALNYA. Jujur, aku ini manusia, penyakit hati ya pasti ada. DENDAM KALAU TAU SIAPA YANG AMBIL TUGASKU. KAMU GAK TAU RASANYA. ah, dasar lebay.
Ok, siapa yang lebay? Iseng banget ngambil tugas orang! Apa sih, buat apaa? APA TUJUANMU HEYY PENCURI TUGASKU!!!!!!
Aku do'akan yaa, SEMOGA TUGASKU YANG KAMU CURI ITU BERGUNA DAN BERMANFAAT BUATMU, SEMOGA DOSA KAMU DIAMPUNI YA :)

-yang terzhalimi-

astaghfirullah,sebelbangetbangetbangettttt

Senin, 16 Februari 2015

KERAJAAN TARUMANEGARA

    Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Raja Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Kerajaan ini merupakan kerajaan lanjutan dari Kerajaan Salakanegara yang berdiri pada tahun 130 M dan runtuh pada tahun 362 M. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa dan tertua ke-2 di Indonesia. Bukti keberadaan kerajaan tarumanegara juga didapatkan dari seorang musafir asal Cina yang singgah di Ye-Po-Ti (Pulau Jawa) tepatnya di Kerajaan To-Lo-Mo (Taruma) pada tahun 414 M. Musafir itu bernama Fa-Hsien, ia melihat rakyat di dalam kerajaan tersebut sangat tunduk kepada rajanya sehingga menganut agama yang sama dengan rajanya, yaitu agama hindu. Raja yang sedang berkuasa di zaman itu adalah Raja Purnawarman.
Jawa Barat, Wilayah Kekuasaan Tarumanegara
   
     Wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon, seperti yang tertulis di prasasti tugu (417 M), beribu kota di Sundapura, maka dari itulah muncul nama Sunda sebagai suku di zaman sekarang.
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman (395 - 434 M) yang merupakan raja ketiga dari Kerajaan Tarumanegara. Bukti kejayaannya meliputi:
  • ·          dibangunnya pelabuhan dan beberapa sungai sebagai sarana perekonomian.
  • ·         menaklukan raja-raja kecil di Jawa Barat yang belum mau tunduk.
  • ·         menggali kali gomati sepanjang 6122 busur/tombak atau sepanjang 12 km, wilayahnya meliputi Bogor dan Pandeglang yang dibangun untuk mencegah banjir disaat musim penghujan. Selain itu juga digunakan sebagai irigasi pertanian serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar dan daerah-daerah di sekitarnya. (tertulis di Prasasti Tugu)

      Sedangkan, kerajaan ini mengalami keruntuhan yang belum dapat diketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. Setelah itu tidak didapatkan lagi berita. Kemungkinan Tarumanegara ditaklukan Sriwijaya (seperti halnya tertulis dalam Prasasti Prasasti Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara sekitar tahun 669 M oleh serangan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Linggarwarman.
Peninggalan kerajaan Tarumanegara salah satunya adalah prasasti yang ditemukan di berbagai daerah Jawa Barat. Namun, dari 7 prasasti, hanya 4 yang baru terbaca tulisannya, sedangkan 3 sisanya belum bisa diketahui.
Prasasti Ciaruteun
  • ·         Prasasti Ciaruteun atau Ciampea yang bertuliskan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris. Prasasti ini juga terpampang jejak kaki Raja Purnawarman yang saat itu berkuasa.
  • ·         Prasasti Jambu atau  Pasir Koleangkak, yang juga bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Purnawarman.
  • ·         Prasasti Pasir Awi, berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.

Prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di Bogor
  • ·         Prasasti Kebon Kopi, adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
  • ·         Prasasti Muara Cianten, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
  • ·         Prasasti Cidanghiyang atau Lebak, berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
    Prasasti Tugu yang ditemukan di Jakarta
  • ·         Prasasti Tugu, dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain. Prasasti ini menceritakan tentang kedermawanan Raja Purnawarman yang mengurbankan 1000 ekor sapi untuk brahmana.


Selasa, 03 Februari 2015

Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia

     2 agama tersebut asalnya dari India, dimana perpaduan budaya dan kepercayaan antara Bangsa Dravida dan Bangsa Arya. Kedua bangsa tersebut kemudian menciptakan agama yang biasa disebut Hindu.

     Sedangkan agama Budha sendiri awalnya berasal dari seorang anak keturunan raja yang beragama Hindu, bernama Sidharta Gautama yang kemudian keluar dari istana dan melihat fenomena-fenomena sosial yang ada di luar kehidupan istana. Sidharta melihat orang yang sakit, orang yang tua renta, dan orang yang meninggal dunia. Kemudian Sidharta bertapa di bawah pohon Bodhi untuk mendapatkan pencerahan. Setelah terilhami, Sidharta kemudian menyebarkan kebenaran-kebenaran yang Sidharta dapatkan dari hasil bertapanya itu. Muncullah agama yang kita kenal sekarang sebagai agama Budha.


A. Jalur Masuknya Hindu-Budha ke Indonesia

     Pada umumnya, 2 agama tersebut datang ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan letak strategis untuk lalu lintas perdagangan dunia. Pada awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi lewat jalur darat (jalur sutera) melainkan dialihkan ke jalur laut (jalur keramik). Sehingga secara tidak langsung, perdagangan antara Cina dengan India melewati Selat Malaka yang mengakibatkan Indonesia terlibat dalam perdagangan tersebut.
Beberapa teori mengungkapkan asal mula masuknya masing-masing agama, Hindu dengan 5 teorinya yang berdasarkan kasta pembawa agama tersebut dan Budha yang tidak lagi menerapkan kasta. 
Penyiaran agama Budha di Indonesia disebarkan oleh 9 orang India yang diutus Raja Ashoka untuk menyiarkan agama Budha ke luar India, mereka disebut Dharmaduta. Agama Budha berkembang pada abad ke 2 M di Indonesia. Ajaran yang pertama adalah Theravada/Hinayana yang dibawa oleh Gunawarman. Kemudian selajuntnya pada abad ke 4 M, ajaran Mahayana masuk dan berkembang yang dibawa oleh Dharmapala. Kemudian Mahayana berkembang di masa kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno.

Jalur Perdagangan Masuknya Hindu-Budha di Indonesia


B. Teori Masuknya Agama Hindu ke Indonesia

     Teori masuknya agama Hindu ini dikemukakan oleh banyak ahli. Kelima teori ini dibagi berdasarkan kasta pembawa agama tersebut sebab agama Hindu yang menerapkan sistem kasta pada ajarannya.
  • Teori Sudra ( Van Faber )Menurutnya, Hindu dibawa oleh orang buangan berkasta Sudra dari India ke Nusantara. Teori ini lemah karena kebudayaan Hindu dianggap bukanlah milik kasta Sudra sebab kebudayaan Hindu dianggap terlalu tinggi untuk kasta sudra.
  • Teori Waisya ( N.J. Kroom )
    Menurutnya, Hindu dibawa oleh para pedagang India yang singgah karena bergantung pada angin muson yang membawa pelayaran mereka. Sehingga selama persinggahan itu mereka berinteraksi dengan orang-orang Indonesia dan beberapa dari mereka melakukan pernikahan dengan para wanita Indonesia. Namun, teori ini juga lemah, karena kasta Waisya dianggap tidak mampu dan dengan bebasnya mengetahui isi Weda sebab bahasa yang digunakan pada Weda bukanlah bahasa sehari-hari, melainkan bahasa sansekerta.
  • Teori Ksatria ( F.D.K Bosch, C.C Berg, dan Mookerji )
    Menurut para ahli tersebut, Hindu dibawa oleh ksatria yang melarikan diri ke nusantara akibat kalah dari kekacauan politik antara Brahmana dan Ksatria. Teori ini menekankan bahwa pada saat itu, Indonesia dikuasai oleh para ksatria India yang kemudian mendirikan kerajaan di Indonesia dan akhirnya mereka lah yang menjadi rajanya. Namun, lagi-lagi teori ini lemah dengan 3 alasan.
    Pertama, karena kalangan ksatria tidak mengerti agama, mereka hanya mengurus pemerintahan. Alasa nkedua, karena adanya ketidakmungkinan pelarian mendapat kepercayaan rakyat Indonesia dengan mudah dan kemudian mendapatkan kedudukan semulia raja. Alasan ketiganya adalah ditemukannya bukti arkeologis menunjukkan raja berasal dari asli Indonesia, bukan dari India.
  • Teori Brahmana ( J.C Van Leur )Menurutnya, Hindu dibawa oleh para brahmana yang diundang oleh para raja Indonesia yang ingin mensahkan dirinya sebagai raja yang setaraf dengan raja-raja di India. Namun, teori ini bisa saja dibantah, karena raja Indonesia akan sulit mempelajari Weda dan adanya peraturan bahwa Brahmana dilarang menyebrangi lautan, apalagi meninggalkan tanah kelahirannya.
  • Teori Arus Balik / Teori Nasional ( F.D.K Bosch )Teori ini merupakan kelanjutan dari teori Brahmana yang dikemukakan oleh Van Leur. Menurut teori ini, cendekiawan dari Indonesia pergi ke India untuk mempelajari agama Hindu dan kitabnya, Weda. Setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama Hindu Budha dengan bahasa Indonesia, bahasa mereka sehari-hari. Dengan begitu, penyampaian agama cepat diterima oleh rakyat Indonesia.
Sumber: Buku Sejarah Indonesia Yrama Widya Kelas 10
http://www.slideshare.net/aswansetiawan/teori-masuk-dan-berkembangnya-agama-serta-kebudayaan-hindu-budha
http://www.slideshare.net/trackdata?link=/sorakokaze/tugas-sejarah-34256918&meta={"name":"recommendation_action"