You are awesome.

Jumat, 04 Desember 2015

28 Bahan Pokok yang Diimpor Indonesia

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) berikut 28 komoditas pangan masyarakat Indonesia yang masih diimpor dari negara lain untuk periode Januari-Juni 2013, Sabtu (3/8/2013):

1. Beras
Nilai impor  : US$ 124,36 juta
Volume impor  : 239,31 juta kg
Negara asal : Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya.

2. Jagung
Nilai impor  : US$ 393,18 juta
Volume impor  : 1,29 miliar kg
Negara asal : India, Argentina, Brazil, Paraguay, Amerika Serikat dan lainnya.

3. Kedelai
Nilai impor  : US$ 509,47 juta
Volume impor  : 826,33 juta kg
Negara asal : Amerika Serikat, Malaysia, Argentina, Ethiopia, Ukraina dan lainnya.

4. Biji Gandum dan Meslin
Nilai impor  : US$ 1,22 miliar
Volume impor  : 3,24 miliar kg
Negara asal : Australia, Kanada, India, Amerika Serikat, Singapura, dan lainnya.

5. Tepung Terigu
 Nilai impor  : US$ 36,8 juta
volume impor  : 82,5 juta kg
Negara asal : Srilanka, India, Ukraina, Turki, Jepang, dan lainnya.

6. Gula Pasir
Nilai impor  : US$ 20,06 juta
Volume impor  : 32,64 juta kg
Negara asal :  Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan lainnya.

7. Gula Tebu
Nilai impor  : US$ 980,46 juta
Volume impor  : 1,85 miliar kg
Negara asal :  Thailand, Brazil, Australia, El Salvador, Guatemala dan lainnya.

8. Daging Sejenis Lembu
Nilai impor  : US$ 87,25  juta
Volume impor  : 17,86 juta kg
Negara asal : Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan dan lainnya.

9. Jenis Lembu
 Nilai impor  : US$ 123,84 juta
Volume impor  : 44,28 juta kg
Negara asal : Australia

10. Daging Ayam
 Nilai impor  : US$ 509,47 juta
Volume impor  : 826,33 juta kg
Negara asal : Malaysia

11. Garam
Nilai impor  : US$ 43,12 juta
Volume impor  : 923,57 juta kg
Negara asal : Australia, India, Jerman, Selandia Baru, Singapura dan lainnya.

12. Mentega
Nilai impor  : US$ 43,85 juta
Volume impor  : 10,18 juta kg
Negara asal : Selandia Baru, Belgia, Australia, Perancis, Belanda dan lainnya.

13. Minyak Goreng
Nilai impor  : US$ 33,07 juta
Volume impor  : 34,88 juta kg
Negara asal : India, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura dan lainnya.

14. Susu
Nilai impor  : US$ 379,3 juta
Volume impor  : 103,47 juta kg
Negara asal : Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman dan lainnya.

15. Bawang Merah
Nilai impor  : US$ 28,57 juta
Volume impor  : 63,17 juta kg
Negara asal : India, Thailand, Vietnam, Filipina, China dan lainnya.

16. Bawang Putih
Nilai impor  : US$ 144,43 juta
Volume impor  : 187,86 juta kg
Negara asal : China, India dan Vietnam

17. Kelapa
Nilai impor  : US$ 441.191
Volume impor  : 445.585 kg
Negara asal : Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina

18. Kelapa Sawit 
Nilai impor  : US$ 1,74 juta
Volume impor  : 3,24 juta kg
Negara asal : Malaysia, Papua Nugini dan Kepulauan Virginia

19. Lada
Nilai impor  : US$ 2,003 juta
Volume impor  : 136.277 kg
Negara asal : Vietnam, Malaysia, Belanda, India dan lainnya.

20. Teh
Nilai impor  : US$ 15,66 juta
Volume impor  : 11,41 juta kg
Negara asal : Vietnam, India, Kenya, Iran, Srilanka dan lainnya.

21. Kopi
Nilai impor  : US$ 31,52 juta
Volume impor  : 13,48 juta kg
Negara asal : Vietnam, Brazil, Amerika Serikat, Italia, dan lainnya.

22. Cengkeh
Nilai impor  : US$ 1,87 juta
Volume impor  : 182.861 kg
Negara asal : Madagaskar, Mauritis, Singapura

23. Kakao
Nilai impor  : US$ 36,02 juta
Volume impor  : 14,37 juta kg
Negara asal : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun, Ekuador dan lainnya.

24. Cabe (kering tumbuk)
Nilai impor  : US$ 11,25 juta
Volume impor  : 8,79 juta kg
Negara asal : India, China, Malaysia, Jerman, Thailand, dan lainnya.

25. Cabe (awet sementara)
Nilai impor  : US$ 1,09 juta
Volume impor  : 1,11 juta kg
Negara asal : Thailand, China dan Malaysia

26. Tembakau
Nilai impor  : US$ 274,7 juta
Volume impor  : 54,59 juta kg
Negara asal : China, Turki, Brasil, Filipina, Amerika Serikat dan lainnya.

27. Ubi Kayu
Nilai impor  : US$ 38.380
Volume impor  : 100.798 kg
Negara asal : Thailand

28. Kentang
Nilai impor  : US$ 14,33 juta
Volume impor  : 21,65 juta kg
Negara asal : Australia, Kanada, China dan Inggris.

Sumber:

Minggu, 13 September 2015

Research Kami Bertiga

Masih menggantung di awang-awang apa sebenarnyaa tema yang akan kami angkat. Kami sudah mendapatkan satu judul, tapi rasanya masih ada yang mengganjal. Kami baru sadar, bahwa ada yang salah dari teknik research ini. Apa itu? STUDI PENDAHULUAN.
Seharusnya kami mencari bahan-bahan sebelum menentukan judul.
Tapi kami malah menuntukan judul baru diadakan pencarian bahan.
Bagaimana ya? Duh, do'akan kami ya :)

Jumat, 11 September 2015

Guide Me?

This is the year where I've got my higher step
I'm a 16 years old girl who lives an ordinary life
Attends school, cheers with friends
Big ambitions lie in me
People keeps judging, mocking, doing such a backstabbing
The other keeps supporting, motivating, and encouraging
I'm not courage of growing old
I'm just not ready yet
Who will I be?
It's all up to me
Self-determination?
I prefer to struggle and keep going on
Hands over heart
I'm praying
Lean back to The One
Put my head down
Oh The Most Gracious, I need You to guide me

Selasa, 08 September 2015

My Chairmate

Kali ini yang duduk sebelahku adalah Asma
Amatullah Asma Ashilah
Kalem, berbeda jauh sekali denganku
Karakternya pendiam
Namun tidak terlalu serius juga
Asmong
Among
Aih, Asma shalihahnya bukan main
Lagi-lagi berbeda jauh denganku yang grasak-grusuk
Sama denganku, anak pertama
Asma punya 3 adik
Laki-laki semua
Wah, dia dan ibunya yang paling cantik di keluarganya, hehe
Hafalannya banyak
Lebih dari 10 juz
Berbeda lagi denganku
Duh, 3 juz saja aku sudah terseok-seok
Asma gemar menulis, semoga nanti bisa punya publisher sendiri ya
Kaya Asma Nadia!
Hehehe
Aamiin..
Dulu Asma tinggal di Balikpapan karena ayahnya dinas
Kampungnya di Semarang
Sekarang tinggal di Jagakarsa

Senang berteman denganmu, Asmong :)

Minggu, 30 Agustus 2015

PERJUANGAN Diplomasi Indonesia Pasca Kemerdekaan

     Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya memiliki dua cara, yakni dengan cara konfrontasi dan diplomasi. Perjuangan konfrontasi atau fisik diwujudkan dengan melakukan berbagai perlawanan di beberapa daerah di Indonesia. Sedangkan perjuangan diplomasi diwujudkan dengan cara mengadakan perundingan-perundingan untuk mendapat pengakuan internasional atas merdekanya Indonesia. Indonesia dalam perjuangan diplomasinya telah melakukan berbagai perundingan, sebagai berikut:

1. Perjanjian Linggarjati
     Perjanjian Linggarjati diselenggarakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon. Dalam perundingan, Sutan Syahrir menjadi ketua delegasi Indonesia, sedangkan Belanda diwakili oleh tim yang dinamakan Komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J Van Mook, dan yang bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini adalah Lord Killearn yang berasal dari Inggris.
     Isi perjanjian Linggarjati :
a. Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas 3 Pulau, yakni Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto.
b. Dibentuknya RIS (Republik Indonesia Serikat) atas kesepakatan RI dan Belanda dan Indonesia merupakan salah satu negara bagiannya.
c. Akan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda yang mencakup RIS dan Belanda yang akan diketuai oleh Ratu Belanda.
     Perjanjian Linggarjati ini ditandatangani secara sah di Istana Merdeka pada bulan Maret 1947. Namun, dalam kenyataannya, Belanda masih terus melakukan Agresi Militer I nya dan Van Mook berpidato dalam radio menyatakan bahwa Belanda tidak lagi berhubungan dengan Perjanjian Linggarjati sebagai kedok internasional dan mengaku-ngaku bahwa agresi tersebut sebagai Aksi Polisionil.
Kelebihan : Indonesia mendapat pengakuan kedaulatannya oleh internasional, yakni dari Mesir, Afghanistan, Yaman, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya di Timur Tengah.
Kekurangan : Pemerintah Indonesia wajib turut pada Belanda akibat dari Uni Indonesia-Belanda dan wilayah kekuasaan Indonesia yang sangat sempit, yakni hanya Jawa, Madura, dan Sumatera,

2. Perjanjian Renville
     Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang AS sebagai tempat netral, USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for Indonesia, yang terdiri dari AS, Australia, dan Belgia. Indonesia diwakili oleh Amir Syarifudin Harahap dan Belanda diwakili oleh Kolonel KNIL yaitu Abdulkadir Widjajaatmodjo. Sedangkan Amerika dalam delegasi diwakili oleh F.P Graham.
     Isi perjanjian Renville :
1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi (garis Van Mook) yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur
      Akibat buruk bagi Indonesia : 
1. Wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah kekuasaan Belanda.
2. Timbulnya reaksi kekerasan di kalangan para pemimpin Republik Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara kepada Belanda.
3. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketata oleh Belanda.
4. Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan militernya dari daerah-daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke wilayah Republik Indonesia yang berdekatan.
5. Dalam usaha memecah belah Negara kesatuan Republik Indonesia, Belanda membentuk negara-negara boneka, seperti; negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara Jawa Timur. Negara boneka tersebut tergabung dalam BFO (Bijeenkomstvoor Federal Overslag).
       Dampak bagi Belanda karena adanya perjanjian renville, yaitu : 
1. Berdaulat penuh atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk.
2. Wilayah yang dikuasai Belanda pada Agresi Militer I menjadi wilayah penduduk Belanda.

3. Perjanjian Roem-Royen
      Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem (Indonesia) dan Herman van Royen (Belanda). Perjanjian ini dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Maksud pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama.
     Hasil pertemuan ini adalah:
1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya
2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar
3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang
     Pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda di bawah pengawasan Komisi PBB yang dipimpin oleh Christchley. Perundingan itu menghasilkan tiga keputusan:
1. Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 1949.
2. Perintah penghentian perang gerilya akan diberikan setelah pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 1949.
3. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan dilaksanakan di Den Haag.  
     Setelah tercapainya perundingan Roem Royen, pada tanggal 1 Juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta. Selanjutnya, disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya. PB Jenderal Sudirman tiba kembali di Yogyakarta tanggal 10 Juli 1949. Setelah pemerintahan RI kembali ke Yogyakarta, pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan sidang kabinet. Dalam sidang tersebut Syafruddin Prawiranegara (presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) mengembalikan mandat kepada wakil presiden Moh Hatta. Dalam sidang tersebut juga diputuskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap koordinator keamanan.

4. Konferensi Inter-Indonesia
     Dampak dari Konferensi Inter-Indonesia adalah adanya konsensus yang dibangun melalui Konferensi Inter-Indonesia yang menjadi modal berharga bagi pemerintah RI, terutama delegasi Indonesia yang ditunjuk untuk berunding dengan Belanda pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Keberadaan BFO dan sikap tegas Gede Agung untuk menolak intervensi Belanda membuat pemerintah Indonesia memiliki legitimasi yang makin kuat untuk berunding dengan Belanda di KMB.

5. Konferesi Meja Bundar (KMB)

Den Haag, Belanda
      Dampak positif KMB bagi Indonesia :
1. Berhentinya perang antara belanda dan Indonesia
2. Diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara oleh belanda
3. Penarikan mundur tentara - tentara Belanda di wilayah Indonesia

     Dampak negatif KMB bagi Indonesia :
1. Tertundanya penyelesaian masalah Irian Barat
2. Hutang Belanda pada 1942 sampai disepakatinya RIS akan ditangung RIS
3. Indonesia menjadi negara bagian RIS di mana menjadi bawahan dari pemerintahan Belanda

   Perjuangan diplomasi inilah yang kemudian melejitkan tokoh-tokoh politik di Indonesia, seperti Sutan Syahrir, H. Agus Salim, Sujatmoko, dan Dr. Sumitro Jayahadikusumo yang terlibat dalam perwakilan Indonesia di sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Perjuangan diplomasi mengedepankan ideologi-ideologi yang matang dan kuat, bukan fisik yang kemudian menjatuhkan banyak korban. 

Sumber berjasa :

Terima kasih kepada sumber-sumber di atas. 2 sumber di atas merupakan blog teman-teman saya :) Wohoo keren ya~ Inshaa Allah saya tidak hanya meng-copas- tapi juga mengedit kata-katanya, sedikit mengutip dan menambahkan dengan kata-kata sendiri :) 
Sekian dan terima kasih! 


Rabu, 26 Agustus 2015

Dear, Daddy

I see you every day
Stare at me every night
Dad, you're framed in a picture
Look at me now
I'm tough
I'm youthful
I'm brave
I believe it's more than I could be
You know
I'm about 16 this year
It means I'll be getting 17 next year
A birthday without you, for more?
It's ok, hurts sometimes
Dad, I just keep asking why are you leaving me
While I need a hand to hug me tight
While I need a strong shoulders to cry on
While I need every single thing from you which make me feels motivated
Dad, are you listening to me now?
Are you there every time I cry?
Are you intending to lift me when you see me down?
Dad, a lot of memories made
From the day I was born until you left me first
You left me and you'll never come back
You left me and you'll never come back
You left me and you'll never come back
















your sweetie, 
nuni





Nama Tokoh Indonesia yang Dijadikan Nama Jalan di Dunia

Selasa, 25 Agustus 2015

Mengapa Mereka Memihak Belanda?

Gencar memang saat melihat nama tersebut dalam kolom bertuliskan "ketua delegasi Belanda" pada saat ditampilkan slide "Perjanjian Renville" oleh Pak Erwin, guru sejarah indonesia di sekolah saya.

"Kok namanya orang Indonesia, Jawa Jawa gitu?"
"Wah.. dia berkhianat!"
"Mungkin dia keturunan Belanda"
"Atau mungkin dia kewarganegaraan Belanda"
"Dibayar gede kali sama Belanda"

Kenapa? Kenapa? KENAPA?
Abdulkadir Wijoyoatmojo adalah seorang berpangkat Kolonel KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda), yang mana KNIL itu sendiri melayani pemerintahan Belanda namun beberapa dari anggotanya dari Indonesia. Abdulkadir Wijoyoatmojo termasuk yang memiliki pangkat tinggi yaitu kolonel karena hubungannya yang dekat dengan Belanda. Beliau dipercaya menjadi ketua delegasi Belanda dalam Perjanjian Renville yang diselenggarakan dan kemudian ditandatangani di Tanjung Priok, 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Kedekatannya dikarenakan beliau menjadi sekretaris kedutaan besar Belanda di Jeddah sejak tahun 1916. Abdulkadir Wijoyoatmojo juga menjabat sebagai kepala NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Begitulah asal-usul Abdulkadir Wijoyoatmojo menjadi ketua delegasi Belanda dan menandatangani perjanjian renville atas nama Belanda.

Abdulkadir Wijoyoatmojo dan negosiator Belanda (Vredenburch)  di atas kapal USS Renville
sumber:
http://www.gahetna.nl/collectie/afbeeldingen/fotocollectie/zoeken/start/10/weergave/detail/tstart/0/q/zoekterm/batavia/q/commentaar/1/f/Vervaardiger/Aneta
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdulkadir_Widjojoatmodjo
https://id.wikipedia.org/wiki/Koninklijk_Nederlands-Indische_Leger

Lalu, bagaimana dengan Sultan Hamid II?
Jreng~
Beliau lah yang tidak lain dan tidak bukan tokoh hebat yang merupakan pencetus burung garuda sebagai lambang negara Republik Indonesia. Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak ini memiliki nama lahir Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Siapa sangka, beliau memiliki darah Arab dan Indonesia dan kemudian menikah dengan wanita asli Belanda. Pendidikannya di Belanda, tamat hingga beliau mendapatkan pangkat letnan pada KNIL. Sultan Hamid II menyumbangkan idenya dalam mengganti pita merah putih yang pada awalnya dicengkram oleh burung garuda, menjadi pita putih yang kita biasa lihat sampai sekarang. Alasan beliau adalah "Bhineka Tunggal Ika". Namun, hubungan setelah adanya dialog intensif antara Sultan Hamid II, Bung Hatta dan Bung Karno tidak berjalan lama. Hal itu dikarenakan Sultan Hamid II bergabung dalam Pembantaian Westerling untuk kudeta anti-republik di Bandung dan Jakarta.
Karena beliau lah yang merupakan ketua delegasi BFO, sebuah organisasi kerjasama dari pemimpin negara-negara federal yang terbentuk pasca perjanjian Linggarjati dan Renville.
Mengapa beliau yang menjadi ketua BFO dalam KMB di Den Haag? Sultan Hamid II merupakan keturunan dari kesultanan Pontianak sekaligus kepala negara Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB). Setahun setelah Konfrensi Inter-Indonesia yang berhasil menemukan kesamaan kata antara BFO dan NRI (Negara Republik Indonesia), dilaksanakanlah Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Dalam pertemuan itu, Sultan Hamid II menjadi pemimpin delegasi BFO. Sementara delegasi Indonesia (NRI) dipimpin oleh Mohammad Hatta, dan delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseven.
 Akhir dari konferensi ini adalah Negara Belanda dan Negara Republik Indonesia (NRI) sama-sama menyerahkan kedaulatan kepada sebuah negara baru yang merdeka dan berdaulat bernama Republik Indonesia Serikat (RIS). Di dalam RIS, selain NRI, juga akan bergabung negara-negara yang sudah terhimpun dalam BFO. Pada titik inilah sesungguhnya Indonesia baru benar-benar meraih kemerdekaannya baik secara defacto maupun yuridis.

Sultan Hamid II memiliki pangkat Letnan dalam KNIL
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hamid_II
http://mymrcuriosity.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html



Kamis, 13 Agustus 2015

Mengisi Waktu Istirahat

Aku menghela napas
Masih sesak rasanya
Mengigat kata-kata itu
Sakit
Aku bukan pendendam
Namun mudah tersinggung
Rapuh
Kenapa waktu itu aku tidak melawan?
Kenapa aku terus menerima sikapnya yang kian membuat hatiku tidak tenang?
Aku yakin ia orang baik
Hanya terkadang ia kalah oleh nafsunya
Marah, jengkel, iri
Biasalah, remaja
Labil
Ia susah sekali mengontrol dirinya
Ada apa ya?
Mengapa sikapnya demikian?
Sudah menjadi akhlaknya kah?
Harusnya ia tahu, 
terkadang kata-katanya menyakiti orang lain
Aku memaafkannya
Jujur, aku memaafkannya
Walaupun ia belum meminta maaf padaku
Aku pun tak yakin ia akan meminta maaf
Senyum yang dilontarkannya pun hanya tertuju kepada beberapa orang
Mengapa hatinya penuh benci?

Rabu, 12 Agustus 2015

Menomorsepuluhkan

10? Kenapa 10?
Karena ada yang jauh lebih penting
Adanya prioritas
Adanya kebutuhan, bukan kemauan semata
Aku mulai dewasa
Setidaknya aku tahu yang mana yang harus kuubah
Yang mana yang harus kutinggalkan
Yang mana yang harus kulakukan
Aku tahu

Senin, 10 Agustus 2015

Kemerdekaan Indonesia adalah Hasil Perjuangan Indonesia, bukan Pemberian Jepang

     Jepang yang terkenal akan anime dan teknologinya yang canggih memang patut diacungi jempol. Tidak jarang remaja Indonesia atau bahkan di dunia, mengagumi Jepang beserta karya-karyanya, dari mulai manga, fashion mode, sampai teknologi canggihnya seperti automotif dan berbagai jenis robot. Jepang berhasil membangun kembali negaranya dari 0 dan melakukan Politik Isolasi yang merupakan kebijakan menutup diri dari negara-negara barat. Kebijakan Sakoku ini ditetapkan oleh Shokun Tokugawa pada tahun 1639. Jepang melepaskan hubungan bilateral maupun multilateralnya dengan negara-negara barat. Namun pada tahun 1854, Comodor Perry datang ke Jepang dengan "Kapal Hitam"nya dan didesaklah Jepang untuk menandatangani Perjanjian Kanagawa. Perjanjian tersebut berisikan kesediaan Jepang untuk membuka pelabuhan-pelabuhannya untuk kapal-kapal dari Amerika. Perjanjian itulah yang menjadi akhir dari Politik Isolasi yang telah berjalan selama 200 tahun. 
     Melihat Amerika yang maju, Jepang merasa ketinggalan dan kemudian menyadarkan Meiji untuk mewujudkan Restorasi Meiji yang menjadi awal era modern Jepang. Meiji mengutus beberapa pejabat Jepang ke Amerika Serikat dan Eropa untuk mempelajari seluk-beluk kemajuan barat serta ideologi yang mendasari kemajuan itu. Misi itu disebut dengan Misi Iwakura. 
Semenjak menjalani misi iwakura, Jepang menjadi ambisius untuk melakukan pertumbuhan negaranya. Jepang kemudian menjadi negara yang imperialis. Jepang membutuhkan 3 hal untuk pertumbuhannya dan melawan sekutu/allinace dalam perang pasifik, yakni:  
1.     pasokan bahan mentah yang stabil
2.     pelayaran yang aman
3.     pasar bagi hasil industri-industrinya
     Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendarat di Tarakan, KalTim. Mengapa Tarakan? Karena Jepang ingin menguasai tanaman jarak yang ada di tarakan untuk dijadikan sebagai bahan bakar untuk kepentingan perangnya. Sampailah Jepang menguasai seluruh Indonesia pada tanggal 9 Maret 1942 yang ditandai dengan Perjanjian Kalijati, 8 Mar 1942, Belanda menyerahkan Indonesia pada Jepang. Dengan membebaskan Indonesia dari jajahan Belanda, masyarakat Indonesia amat senang dan membuat mereka beranggapan positif kepada Jepang. Jepang pun berhasil menarik simpatik masyarakat Indonesia dengan memberikan janji kemerdekaan.
     Dalam menguasai Indonesia, Jepang tidak hanya menguasai sumber daya alam dan daratan, tetapi juga memanfaatkan masyarakat Indonesia untuk dijadikan sebagai alat pembantu pekerjaan mereka. Jepang membentuk berbagai macam organisasi semi maupun resmi militer yang beranggotakan pria maupun wanita Indonesia. Tidak hanya itu, Jepang juga memberlakukan kerja paksa seperti yang dilakukan oleh barat, kerja paksa ini dinamakan Romusha. 
Berikut organisasi semi-militer yang dibentuk Jepang:
1.     Seinendan - Barisan Pemuda yang dibentuk untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Organisasi ini berisikan pemuda kurung usia 14-22 tahun,
2.     Keibodan - Barisan Pembantu Polisi yang dibentuk bersamaan dengan Seinendan yang ditempatkan langsung dibawah pengawasan polisi. Di Sumatera, organisasi ini disebut Bogodan, sedangkan di Kalimantan, organisasi ini disebut dengan Borneo Konan Hokokudan.
3.     Gakukotai - Barisan/ Laskar Pelajar.
4.     Jibakutai - Pasukan Berani Mati.
5.     Seinentan - Barisan Pemuda.
6.     Fujinkai - Barisan Wanira yang berisikan wanita Indonesia yang dilatih juga dalam kemiliteran untuk ikut memperkuat pertahanan. Para wanita ini pun ditugaskan untuk mengumpulkan perhiasan, hewan ternak, dan bahan makanan.
7.     Syusintai - Barisan Pelopor yang dibentuk pada tanggal 1 November 1944 dengan pemimpin Ir. Soekarno. Organisasi ini berfungsi dalam memanfaatkan kesempatan untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda.
Sedangkan organisasi militer yang dibentuk Jepang, yakni:
1.     Heiho - Pembantu Prajurit Jepang yang ditempatkan dalam AD maupun AL untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya/ Pasifik. Tidak hanya pelatihan militer, pemuda Indonesia yang tergabung dalam Heiho juga diberikan ilmu keterampilan mengendalikan senjata, pesawat, dan tank. 
2.     PETA - Pembela Tanah Air yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Negara Indonesia.
     Pak Erwin, guru Sejarah Indonesia di sekolah saya menanyakan, "Jadi, menurut kalian, kemerdekaan Indonesia itu hasil pemberian Jepang atau hasil perjuangan Indonesia sendiri?" 
Berdasarkan buku yang saya baca, buku pelajaran Sejarah Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, dengan yakin, maka jawaban saya...
     "Tidak, kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian Jepang melainkan perjuangan Indonesia sendiri. Memang Jepang memberikan janji kemerdekaan, namun, janji yang diberikan itu tanggal 24 Agusutus 1945. Janji tersebut diucapkan oleh Jenderal Terauchi yang mengundang Ir. Soekarno, Dr, Moh. Hatta dan Drs. Radjiman Wedyodiningrat ke markas pusat Jepang di Dalat, Vietnam pada tanggal 7 Agustus 1945. Janji itulah yang kemudian membuat Soekarno dan para golongan tua lainnya bersikukuh untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945 pada saat golongan muda bersemangat dan mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasaikan kemerdekaan. Bagaimana bisa golongan muda mendesak para golongan tua untuk melakukan hal tersebut? Bisa saja, karena golongan muda telah mendengar siaran dari radio British Broadcasting Corporation (BBC) tentang berita bahwa Jepang akan menyerah pada sekutu dikarenakan 2 bom yang dijatuhkan sekutu  di atas 2 kota Jepang, yakni Hiroshima (7/08/45) dan Nagasaki (9/08/45). Namun, saat didesakpun Soekarno memiliki pertimbangan, yakni:
1.     belum ada kepastian Jepang sudah kalah dan menyerah pada sekutu. Beliau khawatir jika memproklamasikan kemerdekaan tanpa restu Jepang malah akan memicu pertumpahan darah.
2.     waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan adalah sesuai dengan yang dijanjikan Jepang (24/08/45), maka beliau menunggu keputusan dari PPKI yang merupakan lembaga bentukan Jepang.
     2 pertimbangan itulah yang kemudian membuat golongan muda menganggap bahwa Soekarno-Hatta telah tunduk pada campur tangan Jepang. Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo pergi ke kediaman Mayjen Yamamoto, kepala pemerintahan militer Jepang di Indonesia, untuk mengonfirmasikan apakah benar Jepang sudah menyerah pada sekutu. Namun ternyata Yamamoto tidak ada di kediamannya. Pergilah mereka ke kediaman Laksamana Maeda yang kemudian Laksamana Maeda membenarkan berita tersebut dan mempersilakan PPKI untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan. Maka para golongan tua pun berencana untuk mengadakan rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 2015 pukul 10.00. Namun, golongan muda tetap bersikeras dalam mendesak golongan tua. Dilakukanlah "penculikan" Soekarno-Hatta pukul 04.00 dan dinamai Peristiwa Rengasdengklok, karena mereka diasingkan ke Rengasdengklok. Disana, terjadi perdebatan antara Wikana (perwakilan gol.muda) dan Achmad Soebardjo (perwakilan gol.tua) yang kemudian berakhir dengan kesepakatan "proklamasi dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945". Dengan kesepakatan itulah akhirnya seluruh tokoh kembali ke Jakarta meskipun rapat PPKI dibatalkan. Mereka mempersiapkan naskah proklamasi. Pada tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya, Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan manapun atas perjuangannya sendiri."


Sekian, terimakasih. :)

Selasa, 14 Juli 2015

Namaku Aisyah

Beberapa hari yang lalu saya membaca buku "The Beloved Aisyah". Buku tersebut menceritakan sosok Aisyah Radhiallahu 'Anhu semasa hidupnya dalam bentuk novel dan dirangkai dengan kata-kata yang mudah dibaca dan membuat sesekali berhasil mendorong saya mengeluarkan decakkan decakkan kagum akan sosok Aisyah RA yang masyaa Allah cerdas dan tabah luar biasa.
AlhamduliLlah. Betapa bersyukurnya saya karena orang tua saya memberikan nama itu kepada saya.
"Nama itu do'a, Nak. Kalau orang tua memberi nama untuk anaknya, itu tandanya orang tua mendo'akan anaknya lebih dari berharap agar anaknya menjadi seperti nama itu. Bapak kasih nama Aisyah, berdo'a semoga anak bapak punya karakter cerdas dan tabah seperti Aisyah."
Begitu kurang lebih almarhum ayah saya menjawab pertanyaan saya, maklum anak kecil selalu penasaran tentang arti dari nama lengkap yang dimiliki.
Bapak, terima kasih untuk nama tersebut.
Saya merasa amat sangat termotivasi dengan nama itu.
Aisyah RA yang diriwayatkan memiliki karakter yang penuh rasa ingin tahu, periang, tabah, dan cerdas membuat saya meresapi nama tersebut. Menanamkannya dalam karakter saya. Tidak harus persis dengan Aisyah RA. Tidak akan sama. Beliau luar biasa hebatnya:")
Menikah di usia yang amat belia dengan seorang penyampai risalah-Nya, beliau tidak menyerah dalam mempelajari pekerjaan-pekerjaan rumah tangga kepada Ibu dan Asma', kakanya dari beda ibu.
Bersiap memasang hati setebal baja karena kecemburuan saat Rasulullah menikahi Hafshah walaupun sebenarnya beliau amat cemburu.
Tegar saat mendapat fitnah hanya karena ditolong pemuda pasukan karena tertinggal rombongan di padang pasir akibat mengambil kalung pinjaman kakaknya yang jatuh dan kemudian hilang. Lalu beliau diperlakukan yang tidak seperti biasanya oleh Rasulullah ketikabeliau sakit. Rasulullah telah mendengar kabar tersebut dan sempat berniat unyuk menceraikan Aisyah RA.
Jiwa kepemimpinannya saat perang Jamal meskipun beliau sudah cukup tua.
Kecerdasannya yang kemudian Rasulullah beri julukan "madrasah bagi ummatku". Rasulullah menjelaskan banyak masalah fiqh, aqidah dan sebagainya.
Hati yang lembut dan tabah ketika ajal menjemput Rasulullah dalam pangkuannya.
Allahku.... Sampaikan salam ku untuk Aisyah RA :)

Selasa, 23 Juni 2015

Si Gundah

Kuperhatikan guratan wajahnya. 'Kamu kenapa?', ia membisu. Duh, aku yakin, pasti dia merindukan orang itu lagi. 'Sudahlah, orang kaya dia gak pantes kamu kangenin', kali ini alisnya naik. 'Ah, kamu sih gak ngerasain', begitu jawabnya sambil menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Hah, tidak lelah kah ia memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkannya? Tidak lelah kah ia menaruh rasa rindunya pada orang yang tidak rindu padanya? Tidak lelah kah ia bersedih sementara yang difikirkan malah berbahagia? Tanpanya.
Hah, basi.

Senin, 08 Juni 2015

Gone, Gone, Gone

by Phillip Phillips

When life leaves you high and dry
I'll be at your door tonight if you need help, if you need help
I'll shut down the city lights,
I'll lie, cheat, I'll beg and bribe to make you well, to make you well
When enemies are at your door I'll carry you away from war
If you need help, if you need help
Your hope dangling by a string
I'll share in your suffering to make you well, to make you well
Give me reasons to believe that you would do the same for me
And I would do it for you, for you
Baby I'm not moving on
I'll love you long after you're gone
For you, for you
You will never sleep alone
I'll love you long after you go
And long after you're gone gone gone
When you fall like a statue
I'm gon' be there to catch you
Put you on your feet, you on your feet
And if your well is empty
Not a thing will prevent me
Tell me what you need, what do you need
I surrender honestly
You've always done the same for me
So I would do it for you, for you
Baby I'm not moving on
I'll love you long after you're gone
For you, for you
You would never sleep alone
I'll love you long after you're gone
And long after you're gone gone gone
You're my back bone, you're my cornerstone
You're my crutch when my legs stop moving
You're my headstart, you're my rugged heart
You're the pulse that I've always needed
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum my heart never stops beating
For you, for you
Baby I'm not moving on
I'll love you long after you're gone
For you, for you
You would never sleep alone
I'll love you long after you're gone
For you, for you
Baby I'm not moving on
I'll love you long after you're gone
For you, for you
You would never sleep alone
I'll love you long, long after you're gone
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum baby don't stop beating
Like a drum my heart never stops beating for you
And long after you're gone gone gone
I love you long after you're gone gone gone

Senin, 01 Juni 2015

Kali ini Bukan Pelajaran Sekolah

Alhamdulillah, ada kesempatan menulis lagi di blog ini. Rasanya senang sudah melewati beberapa kertas LJK dan senang karena tangan tidak lagi lelah hanya karena membulatkan pilihan jawaban, kebal sudah. Malam ini, tepatnya 1 Juni, saya akan menulis, bercerita sedikit tentang apa yang merasuki pikiran saya, sebulan belakangan. Bertanya-tanya sendiri, hanya dalam hati. Berdesir hati saat bergumam. Kelu rasanya kalau dituangkan secara lisan. Terlalu rumit.
Saya terus bertanya “mengapa?”, ke beberapa teman saya, yang saya anggap bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Mau tau pertanyaannya? Ah, rahasia, nanti juga bisa menebak apa pertanyaannya. Toh, sekarang saya akan menjawab pertanyaan saya sendiri. Seperti kata guru saya, “sebenarnya kalau kamu bertanya tentang opini, kamu sudah punya jawaban sendiri, kan?”. Ah ya, gotcha.
Saya kira semua orang tua sama. Hm, spesifiknya, semua orang tua menyayangi anaknya. Ah, rasanya kata sayang di sini terlalu universal. Saya kira, semua orang tua memperhatikan, mendidik, dan mencintai anaknya, just like my parents do. Saya mulai paham, ketika melihat lagi lebih jauh, memberi perhatian lebih luas secara tidak langsung. Saya melihat teman-teman saya, yang sejatinya memang dari berbagai daerah, berbagai keluarga, dan berbagai pula karakternya.
Menurut pelajaran yang saya pelajari, tepatnya sosiologi, ada 2 pola sosialisasi keluarga, yakni partisipatoris dan represif. Partisipatoris menekankan hubungan antara orang tua dan anak yang harmonis, saling bertukar pandangan, dan orang tua melakukan pengawasan dengan cara yang membuat anak merasa nyaman, tidak telalu strike dan membuat anak ingin memberontak atau malah melakukan kekerasan seperti pola represif. Hah, saya beruntung punya sedikit ilmu tentang sosialisasi, alhamdulillah. Keluarga yang notabenenya memang menjadi media sosialisasi primer, seharusnya menjalankan sosialisasi itu dengan baik. Karena, bagaimanapun juga sosialisasi primerlah yang menjadikan seorang anak merasa diakui di dalam lingkungannya. Keluarga seharusnya sebagai media pertama yang menerapkan nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat kepada anak. Apalagi dalam play stage atau tahap bermain dalam masa pembentukkan kepribadian. Dalam tahap tersebut, seorang anak perlu diterapkan nilai dan norma yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat agar tercipta masyarakat yang harmonis tanpa penyimpangan sosial yang diakibatkan oleh kurang atau bahkan salah sosialisasi.
Setiap orang tua memang memiliki cara masing-masing dalam mendidik anaknya. Apapun akan dilakukan untuk membuat anaknya senang. Ya, asalkan anaknya senang. Meskipun keadaan ekonomi memaksa atau kesehatan yang datang dan pergi. Ah, sayangnya orang tua seperti itu. Memanjakan anaknya tanpa memberi tahu kepada anaknya apa yang sebenarnya dialami. Tetap membelikan barang-barang branded yang jelas sekali mahalnya dengan kartu kredit atau berusaha meminjam uang teman atau malah mengais-ngais belas kasihan dari keluarga terdekat. Duh, sungguh disayang anak itu. Tapi, entah, menurut saya itulah hal yang amat memprihatinkan.
Menurut saya, seorang anak harusnya dibiasakan dengan keadaan sederhana. Jika memang dari keluarga kaya, ingatkan juga kepada si anak, bahwa roda akan terus berputar, tidak selamanya yang kaya akan menjadi kaya. Lagipula, terkadang kekayaan bisa menjadi cobaan. Cobaan ketika memiliki banyak harta sedangkan tetangga di sebelah rumah sedang menahan lapar dengan puasa. Cobaan ketika memiliki banyak harta dan berjalan dengan angkuhnya mengangkat dagu atau berdiri tegak dengan tangan di pinggang. Cobaan.

Sudah jam 10._. Lanjut besok yaJ

Rabu, 13 Mei 2015

PAHAM BARU DI ABAD 19

1.       NASIONALISME
Otto Bauer
Hans Kohn
Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph Ernest Renan, Otto Bouer, Hans Kohn, dan Louis Sneyder.
Ernest Renant menyatakan bahwa nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu.
Menurut Otto Bouer, nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama.
Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya.
Sedangkan menurut Loius Sneyder berpendapat bahwa nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.



2.       LIBERALISME
Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan paham liberalisme, yaitu:
John Locke meyatakan pendapatnya mengenai liberalisme, “negara terbentuk dari perjanjiann sosial antara individu dengan yang hidup bebas dengan penguasa”
Montesquieu yang menyatakan pendapatnya dalam bukunya spirit the law, terdapat pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tujuannya agar terdapat pengawasan antar lembaga agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.
Adam Smith, ekonom dari Inggris, dalam bukunya Wealth of Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.

3.       SOSIALISME
Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas liberalisme abad ke-19. Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh Karl Marx disebut kaum “borjuis”. Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah. Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal dengan istilah gerakan sosialisme. Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.
Robert Owen
Selain Karl Marx, muncul nama Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku  A New of Society an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme utopis. Kontribusi utama Owen ke pikiran kaum sosialis adalah pandangan yang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan manusia itu mempunyai kemauan bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yg mereka inginkan. 
Saint Simon, seorang bangsawan dan tokoh sosialis yang menginginkan agar golongan pekerja dapat mengikuti yang terjadi dalam perkembangan masyarakat, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan industri. Bagi Saint Simon, golongan pekerja memiliki peranan yang besar dalam memajukan pembangunan bangsa, khususnya kemajuan bidang ekonomi. Adapun kaum bangsawan yang feodal hanya dianggap sebagai parasit yang menghambat perkembangan masyarakat. Dengan demikian, yang berhak untuk mengendalikan kepemimpinan negara bukanlah kelas atas (raja atau bangsawan), tetapi golongan pekerja.

4.       KOMUNISME
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
Karl Marx
yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Joseph Stalin
Paham ini kemudian dikembangkan oleh Lenin, pemimpin Uni Soviet. Dengan demikian, terkadang komunisme disebut juga ajaran Marxisme atau Leninisme. Marxisme adalah ajaran yang sangat menjiwai gerakan-gerakan sosialis-komunis dengan filsafat yang materialistis (historis materialisme) dan dialektis materialisme serta perjuangan kelas.

Death solves all problems - no man, no problem  -Joseph Stalin, tampil sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Ketika Lenin meninggal dunia tanggal 21 Januari 1924, Stalin tampil sebagai pemimpin Uni Soviet yang baru. Ia memperlakukan saingannya secara kejam dan tidak manusiawi, terutama pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang memakan banyak korban jiwa.

5.       PAN ISLAMISME
Penyeru awal gerakan pan-Islamisme adalah Sultan Abdul Hamid II yang menguasai Kesultanan Usmani pada 1876 hingga 1909. Ia berusaha mempersatukan Islam di bawah panji Usmani, namun setelah Usmani runtuh, pan-Islamisme pun redup.
Pan Islamisme didengungkan kembali setelah kaum muslim terpecah-belah pada akhir abad ke-19 dan ketika itu sebagian besar negeri muslim berada dalam cengkeraman kolonialisme-imperialisme. Menurut salah seorang penganjurnya, Jamaluddin al-Afgani (1838-1897), keadaan kaum muslim yang tercerai-berai itu merupakan salah satu kelemahan kaum muslim. Berkat peran Jamaluddin al-Afgani dalam kehidupan politik dan keagamaan di banyak wilayah Islam (Turki, Mesir, India, Iran, dan Asia Tengah), pan-Islamisme benar-benar menemukan personifikasi (model atau perumpamaan) dan juru bicara yang kuat. Afgani menyadari bahwa umat muslim secara keseluruhan tengah terancam oleh kolonialisme. Maka dari itu persatuan yang kuat harus digalakkan di kalangan umat. Gagasan pan-Islamisme juga muncul di Mesir melalui organisasi Ikhwanul Muslimin yang dibentuk oleh Hasan al Banna (1906-1949). Gagasan ini lewat Ikhwanul Muslim meluas hingga ke Suriah, Yordania, Palestina, dan negara-negara Timur-Tengah lainnya. Di Mesir sendiri, gagasan ini ditentang keras ketika Presiden Gamal Abdel Nasser mengembangkan pan-Arabisme dan kemudian sosialisme Arab.


Senin, 27 April 2015

Pergerakan Nasional di Indonesia

Pergerakan Nasional Indonesia mempunyai pengertian sebagai berikut.

a.Pergerakan

Maksud dari “pergerakan” di sini meliputi segala macam aksi dengan menggunakan “organisasi modern” untuk menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada pemimpinnya, anggota, dasar dan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan organisasi modern ini menunjukkan adanya perbedaan dengan yang terjadi sebelumnya, yakni perjuangan dalam melawan penjajah sebelum tahun 1908.

b.Nasional

Istilah “nasional”  menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan organisasi modern yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural. Adapun tujuannya adalah melawan penjajahan untuk digantikan dengan kekuasaan yang dipegang oleh bangsa Indonesia sendiri. Istilah Nasional dalam hal ini oleh Sartono Kartodirdjo (1990) diartikan sebagai kata sifat dari suatu “nation” yang menunjukkan kumpulan individu-individu yang dipersatukan oleh ikatan politik, bahasa, kultural dan sebagainya.

c.Indonesia

Nama “Indonesia” yang digunakan berfungsi sebagai simbolis di dalam sejarah pergerakan nasional dan dengan makin majunya pergerakan nasional, maka sebutan “Indonesia” merupakan keharusan. Berdasarkan keterangan di atas  dapat mengerti bahwa Sejarah Pergerakan Nasional adalah bagian dari Sejarah Indonesia yang meliputi kurun waktu sekitar 40 tahun, yakni dimulai sejak lahirnya Budi Utomo  sebagai organisasi nasional yang pertama sampai dengan terbentuknya bangsa Indonesia 1945 yang ditandai oleh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sejarah Pergerakan Nasional sebagai fenomena historis adalah hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik, kultural dan religius dan di antara faktor-faktor itu saling terjadi interelasi (saling terkait).

Sejarah Pergerakan Nasional  yang dimulai dari berdirinya Budi Utomo (BU) sampai dengan mencapai kemerdekaan 1945, dapat dibagi menjadi beberapa masa, yakni :

1)Masa Awal Perkembangan, yang ditandai dengan berdirinya organisasi seperti : Budi Utomo (BU), Sarekat Islam ( SI), dan Indische Partij ( IP).

2)Masa Radikal, ditandai dengan berdirinya Partai Komunis Indonesia ( PKI), Partai Nasional Indonesia ( PNI) dan Perhimpunan Indonesia ( IP).

3)Masa Bertahan, ditandai dengan berdirinya Fraksi Nasional, Petisi Sutardjo, dan Gabungan Politik Indonesia ( GAPI).

 Latar Belakang

Lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa di Benua Asia saat itu. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut:

a.Faktor Intern

1)Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan, sehingga menimbulkan tekad untuk menentang penjajahan tersebut.

2)Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti  zaman Sriwijaya dan Majapahit.

3)Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional.

b.Faktor Ekstern

1)Adanya  All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.

2)Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.

3)Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905), yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa – bangsa Barat.

4)Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti: liberalisme, demokrasi, nasionalisme; yang kesemuanya mempercepat lahirnya Nasionalisme Indonesia.

source: http://hikmat.web.id/sejarah-kelas-xi/latar-belakang-lahirnya-pergerakan-nasional-indonesia/

     Belanda telah menjajah tanah nusantara sejak tahun 1596, terus mengeruk sumber daya alam maupun manusia di Indonesia, menindas rakyat pribumi, mencuri kesejahteraan rakyat Indonesia. Pada akhir abad ke-19, Van Deventer mengkritik keadaan itu melalui salah satu karangannya yang berjudul Utang Budi. Van Deventer antara lain menyatakan bahwa kemakmuran Belanda diperoleh berkat kerja dan jasa orang Indonesia. Oleh sebab itu, bangsa Belanda sebagai bangsa yang maju dan bermoral harus membayar utang budi kepada bangsa Indonesia. Caranya adalah dengan menjalankan Politik Balas Budi atau dikenal dengan sebutan Politik Etis. Politik Etis yang diusulkan Van Deventer berisi tentang berbagai perbaikan, 3 hal yang amat mencolok yaitu dalam bidang irigasi (pengairan), emigrasi (perpindahan), dan edukasi (pendidikan). 
     Akan tetapi pelaksanaannya tidak terlepas dari kepentingan pemerintah Hindia Belanda. Politik Etis sebenarnya merupakan bentuk penjajahan kebudayaan yang halus sekali. Program edukasi itu sendiri sebenarnya merupakan pelaksanaan dari Politik Asosiasi yang berarti penggantian kebudayaan asli tanah jajahan dengan kebudayaan penjajah. Walaupun menyimpang dari tujuan semula, beberapa pelaksanaan dari Politik Etis telah membawa pengaruh yang baik. Misalnya, dengan didirikannya sekolah-sekolah untuk golongan pribumi. Tujuannya adalah untuk memperoleh tenaga baru pegawai rendah yang bersedia digaji lebih murah dari pada tenaga bangsa-bangsa Belanda. Banyaknya penduduk pribumi yang bersekolah telah menghasilkan kaum cerdik pandai dikalangan penduduk pribumi.
     Kaum cerdik pandai inilah yang mempelopori kesadaran kebangsaan, yaitu suatu kesadaran tentang perlunya persatuan dan kesatuan bangsa. Kaum cerdik inilah yang kemudian menjadi "anak macan memakan induknya" bagi Belanda, karena kaum tersebut mengembalikan semangat rakyat Indonesia pentingnya arti kemerdekaan. Peristiwa timbulnya kesadaran berbangsa disebut Kebangkitan Nasional Indonesia. Kaum cerdik pandai ini pula yang mempelopori dan memimpin pergerakan nasional pada awal abad ke-20 dengan mendirikan bermacam-macam organisasi.Lahirlah tokoh-tokoh yang luar biasa dalam pergerakan nasional......................
Berikut tokoh-tokoh yang luar biasa tersebut:


1. Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Nganjuk, 30 Juli 1888, wafat Surabaya, 30 Mei 1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di STOVIA, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Jakarta. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda. Pada tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club di Surabaya.
Tanggal 30 Mei 1938, bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sutomo wafat setelah berbuat banyak bagi bangsanya. Untuk mengenang jasanya, Sutomo dimakamkan di Gedung Nasional Bubutan, Surabaya. Dan pada tahun 1961, Sutomo dikukuhkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.



2. Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah tokoh yang merupakan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia pada saat zaman penjajahan. Tokoh yang terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan kepada kaum pribumi untuk mengecap indahnya bangku pendidikan. Selain itu beliau juga turut serta dalam pendirian Budi Utomo. Hari Kelahirannya, yakni pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan. Selain menjadi tokoh pergerakan nasional, beliau juga menjadi tokoh pendidikan Indonesia. Tanpa beliau, bangsa kita tidak akan pernah menikmati indahnya masa-masa sekolah dan mengenyam pendidikan.


3. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker. Tokoh ini masih juga berdarah Indonesia. Namun tidak sepenuhnya. Tetapi keberadaanya bagi Indonesia sangat bermakna. Beliau mendirikan Nationale Indische Partij pada tahun 1912 yang didirikan bersama dr. Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara, Nationale Indische Partij merupakan sebuah partai politik. Menilai Budi Utomo terbatas pada bidang kebudayaan saja, maka Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik. Douwes Dekker masih terhitung saudara dengan pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes Dekker. Douwes Dekker sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. National Indische Partij pun aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi Internasional untuk menarik perhatian dunia internasional. Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.



4. Dr. Cipto Mangunkusumo. Beliau merupakan dokter profesional yang cenderung lebih dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker, beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij. Pada awalnya Dr. Cipto Mangunkusumo bergerak sebagai dokter pemerintahan dibawah Belanda. Namun karena beberapa tulisannya dalam De Express yang cenderung mengkritik kekejaman pemerintahan Belanda, akhirnya beliau diberhentikan sebagai dokter pemerintahan. Hal tersebut membuat beliau semakin intens melakukan perjuangan.


5. H. Agus Salim. Agus salim adalah seorang diplomat ulung, orator, penulis, filsuf, ulama dan ahli bahasa. Ia menguasai sembilan bahasa asing. ( saya merokemen anda untuk membaca artikel yang sangat bagus ini untuk pengetahuan tentang H. Agus Salim lebih jauh : http://www.anneahira.com/gambar-tokoh-pergerakan-nasional.htm )



6. Raden Ajeng Kartini. Beliau lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil tidak berani melawan orang tuanya, maka beliau mengisi waktunya dengan membaca buku yang kemudian menjadi hobinya. Kemudian timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya di dapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda, ia juga mengkritisi kolonial Belanda. Setelah menikah, ia mendirikan sekolah wanita.


7. Prof. Mohamad Yamin, SH. Moh. Yamin muda memiliki rasa nasionalisme yang sangat besar. Hal itu dibuktikannya dengan bergabung pada organisasi Jong Sumatranen Bond (JBS) serta Indonesia Muda. Moh. Yamin sering mengkritik pemerintah kolonial Hindia Belanda. Karena keberanian dan kritikannya yang sangat tajam, maka Belanda mencabut beasiswa yang diberikan kepadanya. Namun, Moh. Yamin tidak gentar menghadapinya. Pidato dan kritikan tajam serta ajakannya untuk bersatu melawan penjajah, dikemukakannya pada Kongres Pemuda II di Jakarta. Dalam Kongres Pemuda II di Jakarta, Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia kongres.
Menjelang kemerdekaan, Mr. Moh. Yamin aktif dalam BPUPKI. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin menyumbangkan pemikirannya tentang dasar negara untuk Indonesia merdeka dalam sidang BPUPKI. Ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan di BPUPKI. Mr. Moh. Yamin bahkan yang memberi nama hasil rumusan dasar negara yang dihasilkan Panitia Sembilan dengan sebutan Jakarta Charteratau Piagam Jakarta. Kemudian beliau aktif dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).


8. H. Oemar Sahid Cokroaminoto. Beliau adalah pendiri Sarekat Islam yang terkenal pandai berpidato dan memberikan pengaruh terhadap generasi-generasi muda.Sempat bekerja sebagai juru tulis di Ngawi sebelum pindah ke Surabaya untuk bekerja di sebuah perusahaan dagang. Aktivitasnya dalam dunia politik dimulai ketika bergabung dalam organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1912. Atas usulnya, SDI berubah menjadi partai politik yang bernama Sarekat Islam (SI). Di SI, Cokroaminoto menjadi komisaris dan kemudian ketua partai. Sebagai wakil SI dalam Volksraad, bersama Abdul Muis, tanggal 25 November 1918 mengajukan Mosi Cokroaminoto yang menuntut Belanda untuk membentuk parlemen dari dan oleh rakyat.


source: http://sejarahramona.blogspot.com/
             http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html
         https://anakaseliindonesia.wordpress.com/2012/10/25/pahlawan-pahlawan-pergerakan-nasional-indonesia/
         https://ayaelectro.wordpress.com/2008/05/27/10-tokoh-kebangkitan-nasional/
         http://www.tuanguru.com/2012/11/biografi-singkat-H.O.S-Cokroaminoto.html

Jika aku menjadi...............
Jika aku berada pada masa pergerakan nasional, aku akan bergabung di rumah HOS Cokroaminoto, berkumpul dengan orang-orang hebat, pemukiman multi-etnik yang kemudian menjadi tempat para kaum terpelajar saling transfer pemikiran-pemikiran dan ide-ide untuk memajukan bangsa Indonesia. Pasti senang rasanya bergabung dengan Soekarno, Agus Salim, Cipto Mangunkusumo. Jika disuruh memilih akan berkecimpung dalam organisasi apa, ya mungkin jawabanku adalah Sarekat Islam yang didirikan oleh HOS Cokroaminoto. Beliau tokoh yang hebat, menginspirasi. Beliau mencetuskan Sarekat Dagang Islam berubah menjadi  Sarekat Islam. Karena, benar juga sih, menurut beliau 'kan 'mengapa hanya di bidang ekonomi?' yang pada kenyataannya, pergerakan 'kan bisa dari segala arah, tidak hanya ekonomi saja. SI kemudian mampu bersaing dengan organisasi Budi Utomo yang didirikan lebih dulu.

Sekian, Wassalamualaikum :)